Banyak
orang membeli barang bukan karena fungsinya tapi karena membeli “brand” dari
barang itu. Menurut Dick & Basu, salah satu konsekuensi merek yang memiliki
citra dan loyalitas yang tinggi adalah conspicuous consumption atau berusaha
memperlihatkan kepada orang lain produk yang dipakai atau dikonsumsi.
Banyak
pebisnis atau pemasar yang salah memahami kunci keberhasilan membangun citra
merek. Dalam bayangan banyak orang, positioning yang “di atas” sudah pasti
mengerek merek naik di atas citra para pesaingnya. Bermain di harga murah bukan
dosa, tetapi jika sampai merek terkesan murahan, itu baru dianggap berbuat dosa
di pemasaran. Jika memasang harga murah, berarti Anda masuk dalam low cost
market. Maka strateginya, jelas Anda harus menjalankan operational
excellent-nya Michael Treacy dan Fred Wiersema. Anda tetap harus melakukan
investasi merek walaupun harga jualnya murah, supaya tidak menjadi murahan, sehingga
sikap konsumen tetap positif.
Jadi,
sekali lagi, membangun citra merek mesti diawali dengan analisis lingkungan
bisnis yang jitu dan harus mau mengakui jika terdapat kesalahan strategi.
Karena jika selalu menyalahkan pihak lain—misalnya pesaing atau konsumen yang
rewel—tanpa mau introspeksi diri, hampir dipastikan lambat laun perusahaan akan
runtuh. Harus selalu berorientasi pada peningkatan sikap konsumen terhadap
merek Anda.
Jika
Anda sudah menuai banyak, maka harus terus-menerus menabur. Ingatlah kutipan
John F. Kennedy, “To whom much is given, much is expected.” Begitu pula dengan
Pusat Pin Indonesia, sebagai produsen PIN yang bermutu, kami menawarkan PIN
dengan mutu yang baik, harga yang bersaing dan produksi tepat waktu. Sehingga
positioning yang kami bentuk adalah PIN yang bermutu, tepat waktu dan
terjangkau. –PS-
Sms/Phone ke 0857
8048 0298 (Dyah)
PIN BB 2837 34 E 6
0 komentar:
Posting Komentar