Banyak yang beranggapan bahwa
pekerjaan bidang PR kurang lebih sama dengan marketing. Berikut adalah dua
definisi singkat tentang perbedaan antara PR dan marketing menurut Kilgore:
1.
Cara publikasi
Menurut Kilgore, publikasi antara
praktisi PR dan marketing itu berbeda. Praktisi PR menggunakan media yang hemat
biaya, seperti media sosial, website perusahaan, atau berita yang ditampilkan
oleh jurnalis. Semuanya tidak membutuhkan biaya yang terlalu mahal, atau bisa
juga gratis. Sedangkan
marketing, mereka dipastikan butuh sejumlah dana tertentu untuk mengiklankan
produknya. Marketing identik dengan kegiatan promosi, sementara PR tidak. Pemasar juga hanya
berorientasi pada meningkatnya jumlah penjualan. Sedangkan PR, mereka
menggunakan data mengenai suatu fakta yang berguna untuk kepentingan khalayak.
2.
Jenis pesannya
Tidak seperti pemasar yang
membeli kendali penuh terhadap iklan yang ingin disampaikan, para PR lebih
membebaskan pesan yang disampaikan oleh para jurnalis terhadap produk mereka.
Kilgore menjelaskan, artinya, PR memberikan sebuah pesan yang jujur dan tidak
menyesatkan. “Kami
tidak memiliki kontrol atas apa atau kapan cerita itu dibuat. Kami juga tidak
membantu atau mencoba memblokir kata-kata yang akan digunakan atau yang akan
dikatakan tentang organisasi kami, orang-orangnya, dan pesaingnya,” tulis Kilgore
pada laman The Huffington Post. Kedekatan
hubungan antara PR, marketer, dan advertising memang membuat berbagai pihak
bingung membedakan ketiganya. Tapi yang jelas, ketiga divisi ini sebaiknya
tidak bekerja sendiri-sendiri. Akan lebih apik bila mereka bekerja sama. Dengan
begitu, akan semakin besar pengaruh yang diberikan.
So,
menangkap kan apa perbedaan PR dan marketing?intinya harus bersinergi satu sama
lain. –PS-
Sumber: berbagai sumber | Foto:
Momentum Careers Advice
Sms/Phone
ke 0857 8048 0298 (Dyah)
PIN BB
2837 34 E 6
0 komentar:
Posting Komentar