Pemilik bisnis secara alami
umumnya adalah seorang pengambil risiko. Seperti
yang dikatakan oleh pakar kepemimpinan Steven Mundahl, co-author The Alchemy of
Authentic Leadership, mengatakan bahwa batas antara sikap perhitungan dalam
mengambil risiko dan sikap gegabah sering kali sulit dibedakan. Dengan memonitor sifat-sifat
tertentu, seorang pengambil keputusan bisa lebih mawas diri dan menghindari
keputusan yang berpotensi melukai perusahaan, karyawan, dan kesejahteraan. Nah, ini sifat-sifat
tersebut:
Pencari sensasi. Orang-orang
cenderung mengambil risiko secara ekstrim dalam kehidupan profesional mereka. Mereka bisa juga
mencari tantangan atau “rush” dalam bisnis, misalnya dengan melibatkan diri
dalam pengambilan keputusan yang tinggi risiko. Tak mempertimbangkan
konsekuensi. Mereka yang mengabaikan konsekuensi dari sebuah keputusan
cenderung berbahaya daripada mereka yang mengulas semua kemungkinan risiko dan
mempertimbangkan secara seksama.
Impulsif. Mereka yang memiliki
masalah dengan willpower dan mereka yang cenderung membuat keputusan dengan
cepat tanpa riset dan investigasi biasanya cenderung membuat keputusan gegabah
daripada mereka yang disiplin.
Menyangkal. Pengambil keputusan
yang gegabah memiliki tingkat penyangkalan yang tinggi. Mereka justru
mengabaikan kegagalan atau membuat alasan mengapa sebuah keputusan tidak
bekerja sesuai harapan. Orang-orang yang bersikap seperti ini cenderung membuat
keputusan yang tidak berdasar pada kepentingan perusahaan. Menurut Mundahl
sifat-sifat tersebut tidak selalu menjadi indikator bahwa seseorang cenderung
gegabah. Namun begitu, mawas diri dan memahami kepribadian diri bisa memberikan
pemahaman tentang area-area yang bisa begitu problematik ketika kita dalam
kondisi pengambilan keputusan bisnis dan kehidupan pribadi. -PS-
Sumber: Entrepreneur|Editor:
Wachid FZ, Ayu| Gambar: saluteafrica
Sms/Phone
ke 0857 8048 0298 (Dyah)
PIN BB
2837 34 E 6
0 komentar:
Posting Komentar